Aku selesai membaca buku Atomic Habits di bulan Desember tahun 2020. Buku yang menakjubkan buatku yang bukan penggemar self-help related genres. Sayangnya aku tersesat ke dalam kumpulan orang yang hanya membaca tanpa praktik. Teorinya sih dapat, tapi hasilnya? Nihil!
Lalu sampailah aku ke penghujung bulan Mei 2021. Di bulan ini, aku sudah melakukan puasa Ramadan yang berjumlah banyak. Hampir sebulan penuh. Tapi, aku tidak jadi kurus. Berat badanku tetap sama. Angkanya terbanyak seumur hidup. Dan akhirnya kesadaran itu muncul: Aku harus memperbaiki pola hidupku.
Merasa gendutnya sudah lama, sejak aku melahirkan. Tapi baru sekarang mau benar-benar mengambil tindakan. Mungkin karena aku sudah muak dengan segala kebohongan yang kuciptakan untuk diri sendiri. Kebohongan bahwa gaya hidupku baik-baik saja. Kebohongan bahwa tiada yang salah dengan rutinitasku. Kebohongan bahwa aku akan terus sehat dan sukses dengan cara hidupku.
Setelah tiga bulan merubah cara makan dan rutinitas harian, baru aku melihat seberapa kacaunya hidupku. Tentu bukan hidup secara keseluruhan (kalian tidak betul-betul merasa bahwa hidupku kacau dari segala sisi, kan?). Lebih tepatnya, berikut ini adalah permasalahanku sejak remaja:
- Pola tidur buruk, terutama karena suka tidur pagi.
- Pola makan sangat amat buruk. Suka gorengan, menolak sayuran. Padahal aku kurus loh!
- Manajemen waktu yang kurang baik. Alhamdulillah tidak terlalu buruk sih. Hahahaha.
Kelihatannya sedikit, cuma tiga. Tapi cabangnya banyak. Wkwkwkwk. Mengubahnya berat, Bun! Tapi, alhamdulillah mulai ada perbaikan. Setidaknya kalau dulu nilaiku cuma 4/10, sekarang sedikit naik jadi 5/10. Untuk naik satu poin saja sangat membutuhkan usaha yang cukup keras. Dan setelah tiga bulan menjalaninya, sekarang aku ingin menuliskannya di sini. Sebagai jurnal yang bisa kubaca lagi dan semoga bermanfaat untuk pembacanya.
Sekian dulu pengantar dari “A Better Thirty” series. Sampai bertemu di catatan selanjutnya!
One Comment